Mengatasi Penyakit Blast pada Tanaman Padi

tanaman padi yang terkena blast

Sudah baca artikel yang membahas tentang Makanan yang Sebenarnya bagi tanaman? Bila belum, bisa dibaca di link ini. Pembahasan di artikel ini akan melanjutkan apa yang sudah dibahas di artikel tersebut.

Kita lanjutkan ya.

Penggunaan pupuk kimia akan cenderung semakin naik dari musim ke musim. Dan itu akan menimbulkan masalah baru bagi petani.

Penggunaan pupuk kimia yang semakin banyak, bukan cuma akan membuat petani jadi semakin dalam merogoh koceknya, semakin besar biaya untuk beli pupuknya. Tapi juga akan semakin banyak keluar duitnya untuk beli pestisidanya.

Salah satunya adalah karena munculnya penyakit blast ini.

Cari tahu akar masalahnya.

Blast adalah penyakit hawar daun yang disebabkan oleh jamur. Seperti itu biasanya jawaban yang akan diberikan, ketika soal blast tersebut ditanyakan kepada tukang obat (sales/penjual pestisida). Biasanya kemudian dia juga sambil menyodorkan salah satu merk fungisida tertentu yang dia jual.

Padahal sesungguhnya itu bukan akar masalahnya.

bentuk belah ketupat adalah ciri blast, dan yang berwarna putih itu adalah jamurnya

Tidak salah memang bila mengatakan bahwa blast itu disebabkan oleh jamur. Tapi, mengapakah jamur tersebut kok menyerang tanaman kita?

Jawabannya, karena kelembaban yang tinggi (mungkin karena jarak tanam yang terlalu rapat) dan penggunaan pupuk N yang terlalu banyak.

Tanaman yang memperoleh asupan unsur N terlalu banyak, akan menjadi rentan kena serangan jamur. Termasuk jamur penyebab blast.

Padahal kebutuhan tanaman padi akan unsur N itu tidak perlu terlalu tinggi, asalkan bisa tersedia di lahan secara kontinyu (ajeg, terus menerus). Dan itu takkan mungkin bisa bila menggunakan pupuk kimia.

Pupuk kimia itu cenderung cepat hilang. Hari ini diaplikasi, bisa jadi dalam beberapa hari sudah lenyap. Bisa karena terlindi, atau terdegradasi, atau menguap. Dan yang tersisa tinggallah residu kimianya saja.

Sehingga, untuk memenuhi kebutuhan tanaman akan unsur N selama dua pekan, bila Anda melakukannya dengan pupuk kimia, berarti seolah Anda akan menyuruh tanaman menyerap kebutuhannya yang untuk dua pekan itu dalam sekali aplikasi.

Akibatnya, dalam beberapa hari awal dari dua pekan itu, tanaman akan mengalami overdosis unsur N. Dan dalam beberapa hari akhir dari dua pekan itu, tanaman akan mengalami kekurangan unsur N.

Lalu siklus tersebut berulang lagi ketika Anda mengaplikasikan kembali pupuk kimia untuk tanaman Anda tersebut.

Saat tanaman sedang mengalami overdosis unsur N itulah jamur rentan menyerang.

Hilangkan penyebabnya.

Ini akan berbeda sekali bila Anda mengerti konsep yang sesungguhnya dari Makanan yang Sebenarnya itu.

Di alam, tanaman memperoleh makanan dari bahan organik yang tersedia di lahan, yang oleh mikrobia-mikrobia tertentu yang juga ada di lahan bahan tersebut dirubah menjadi makanan siap saji bagi tanaman.

Sehingga dengan demikian, makanan akan tersedia secara 24 jam dalam sehari dan 7 hari dalam sepekan, non-stop. Yang mana itu membuat tanaman bisa makan sedikit demi sedikit sesuai kebutuhannya, setiap hari setiap saat.

Hanya saja, sebagaimana sudah dibahas dalam artikel-artikel sebelumnya, keberadaan mikrobia-mikrobia tersebut di lahan kita saat ini sudah sangat merosot. Bahkan pada beberapa lahan, keberadaannya sudah tak bisa terdeteksi lagi.

Disinilah RedShield Hayati berusaha mengambil perannya. Berusaha untuk memberikan kontribusi terkait mikrobia-mikrobia tersebut.

Selain mengandung mikrobia-mikrobia perombak bahan organik menjadi makanan bagi tanaman, pada RedShield Hayati Padi juga terdapat mikrobia yang ternyata sanggup memecah spora jamur.

Tidak semua spora jamur memang yang bisa dia pecah. Tapi jamur penyebab blast adalah termasuk yang sporanya sanggup dia pecah.

Ketika sporanya pecah, pertumbuhan jamur akan terhambat, dan lambat laun akhirnya jamur tersebut akan mati.

Sehingga terkait blast, RedShield Hayati bukan cuma bisa membantu menghilangkan sebabnya, tapi juga bisa membantu mengatasi jamurnya. InsyaaLLah. [YWA]

Info Produk

RedShield Hayati Padi