Mengatasi Hama Wereng pada Tanaman Padi

tanaman yang terserang hama wereng coklat akan berubah warna menjadi coklat kering

Sudah baca artikel Mengatasi Hama Sundep pada Tanaman Padi? Kalau belum, silakan baca dulu di link ini. Karena logikanya tak jauh berbeda.

Serangga yang namanya wereng itu sebenarnya sudah ada sejak jaman nenek moyang kita dulu. Bukan serangga jenis baru.

Wereng itu makhluk hidup juga. Butuh makan. Dan makanannya adalah cairan yang dia hisap dari dalam batang tanaman. Prosesnya hampir sama dengan nyamuk yang menghisap darah manusia.

Hanya saja, populasi wereng (jumlah wereng di satu area) di jaman nenek moyang kita dulu tak sebanyak sekarang.

Apa yang membuat populasinya sekarang kok jadi banyak?

Makanan yang berlimpah, dan minimnya musuh alami.

Lagi-lagi karena salah manusia sendiri.

Ada beberapa jenis laba-laba, kepik, dan kumbang, yang secara alami merupakan predator wereng. Mereka memangsa wereng. Termasuk juga capung ekor jarum. Juga memangsa wereng.

Kemana para predator itu pergi?

Anda sendiri-lah yang telah membinasakan mereka.

Pestisida kimia yang Anda pakai, bukan hanya membunuh walang sangit, wereng, ulat, dll, tapi juga membunuh predatornya.

Di sisi lain, sebagian residu kimia yang ditinggalkan oleh pestisida dan juga pupuk kimia, ternyata sangat menarik perhatian serangga-serangga tersebut. Sebagian dari residu itu bahkan bisa dikatakan adalah makanannya.

Jadi jangan salahkan werengnya bila mereka pun akhirnya berbondong-bondong penuh suka cita datang ke lahan Anda.

Mereka adalah makhluk hidup yang juga telah Allah berikan naluri mempertahankan diri dan naluri melestarikan jenisnya.

Mereka mendatangi lahan Anda adalah untuk makan, dan untuk menaruh telur-telur mereka. Mereka menaruh telur di tempat yang tersedia makanan berlimpah bagi anak-anaknya ketika sudah menetas kelak. Dan tempat itu adalah… lahan Anda.

Semakin parah.

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah apa yang ada pada suatu kaum, sebelum kaum itu mengubah apa yang ada pada diri mereka sendiri.” (TQS. ar-Ra’d : 11)

Selama Anda tidak merubah pemahaman Anda… dan tidak mau merubah kelakuan Anda yang malah mengundang masalah itu… maka selama itu pula kondisi Anda takkan pernah berubah.

Atau kalaupun berubah, malah akan berubah ke arah yang semakin lama akan semakin parah, semakin parah, dan semakin parah.

Misalnya… Sudah tahu tanamannya ada yang rusak dan tumbuh terhambat karena banyak werengnya, eh kok malah tambah diberi pupuk kimia (misal Urea). Dijamin tanaman akan semakin rusak. Kalau mau dibuktikan, boleh.

Pestisida kimia (obat walang sangit, obat ulat, obat rumput, obat jamur, dll) yang Anda gunakan, juga bakal membuat problem dari musim ke musim akan semakin parah.

Hilangkan sebabnya.

Soal musuh alami wereng. Sejalan dengan nanti Anda akan semakin bisa menghindar dari pestisida kimia, insyaaLLah perlahan mereka akan kembali.

Paling tidak kami sudah pernah menyaksikan, lahan yang sudah beberapa musim bisa murni bebas dari pupuk dan pestisida kimia, mulai kembali dihuni oleh laba-laba dan kumbang  yang sering dijuluki sebagai tomcat.

Tomcat / Semut Semai (Paederus / Rove Beetle) : salah satu predator alami wereng yang sangat efektif

Tinggal, yang perlu kita pikirkan sungguh-sungguh sekarang adalah soal menghilangkan sebabnya. Yaitu makanan berlimpah yang mengundang perhatian wereng.

Pada sisi inilah peran yang diambil oleh RedShield Hayati Padi.

Selain mikrobia-mikrobia yang merombak bahan organik menjadi makanan siap saji bagi tanaman, di dalam RedShield Hayati Padi juga terdapat mikrobia yang sanggup melahap residu kimia yang disebabkan oleh penggunaan pupuk dan pestisida kimia dan akan merubahnya menjadi bentuk lain yang aman dan/atau bisa jadi malah akan bermanfaat bagi tanaman.

Penjelasan selanjutnya, sama dengan yang sudah dijelaskan dalam artikel Mengatasi Hama Sundep pada Tanaman Padi. Anda bisa baca di link ini. [YWA]

Info Produk

RedShield Hayati Padi