Dua Jenis RedShield

RedShield Hayati dan RedShield Nutrisi

“Yang bener yang mana nih?”

“Yang ini apa yang itu?”

Masih ada yang bingung ya, mbedain RedShield yang ada dua macam itu?

Oya? Ada yang bilang tiga macam? Siapa yang bilang itu?

Tapi baiklah. Dibilang tiga macam juga boleh. Meskipun sebenarnya yang benar adalah dua macam.

Dan yang dua macam itu pun sebenarnya adalah satu.

“Apa?”

Ya. Pada awalnya adalah satu.

RedShield itu sebenarnya awalnya hanya satu. Yaitu “pupuk” hayati.

Mengapa disebut hayati? Karena isinya adalah makhluk hidup.

“Hah, makhluk hidup?”

Betul. Makhluk hidup yang kecil keciiiiiiiiil banget. Orang bilang, jasad renik. Alias mikrobia. Mikrobia-mikrobia yang sangat spesial.

“Hehe… spesial buat saya kan?”

Bukan.

“Mmm, saya tahu. Spesial buat tanaman saya ya?”

Bukan juga.

Persisnya… spesial buat lahan Anda.

Kita perbaiki lahan Anda. Agar lahan Anda bisa kembali melayani tanaman yang Anda tanam. Memberikan makanan kepada tanaman Anda. Memberikan kehangatan, dan perlindungan dari hama dan penyakit. Sehingga tanaman Anda bisa memberikan hasil terbaiknya untuk Anda.

Nanti akan kita bahas di artikel yang terpisah tentang lahan yang menyediakan makanan bagi tanaman Anda. Yaitu terkait Makanan yang Sebenarnya bagi tanaman. Bisa dibaca artikelnya di link ini.

Nah, karena waktu itu ilmu kami masih rendah… (Pssst… sebenarnya sekarang ini juga masih rendah sih, tapi waktu itu lebih rendah lagi) kita masukkan mikrobia-mikrobia tersebut dalam keadaan hidup-hidup ke dalam botol.

“Lho, makhluk hidup kan butuh makan?”

Itulah.

Agar bisa bertahan tetap hidup, kita masukkan pula makanannya ke dalam botol.

Supaya bisa bertahan hidup selama 3 bulan di dalam botol, maka makanannya yang dimasukkan ya makanan untuk 3 bulan juga.

Jadilah akhirnya satu botol RedShield itu isinya mikrobia-mikrobia plus makanannya.

“Wow, apa gak berdesak-desakan banget itu?”

Sudah pasti. Sehingga akhirnya isi botol jadi “lebih banyak makanannya daripada mikrobianya”.

Ibarat manusia. Butuh makan pasti butuh BAB (buang air besar) juga dong. Alias ngeluarin eek alias pup alias tai.

Mikrobia pun demikian.

Maka setelah makanannya habis, isi botol pun berubah menjadi “lebih banyak eek-nya (eek-nya mikrobia) daripada mikrobianya”.

Belum lagi, kita juga dipusingkan dengan adanya mikrobia tertentu yang memangsa mikrobia lainnya. Yang sudah pernah mengalami jaman beli RedShield Padi-A dan RedShield Padi-B pasti sudah pernah merasakan kerepotannya.

Akhirnya dipisah menjadi dua.

Setelah berjalan sekian lama, akhirnya kita tahu caranya untuk membuat tidur semua mikrobia itu.

Tidur yang sangat nyenyak, hingga mendekati kondisi hampir mati. Alias… mati suri (dormansi).

Masih hidup. Tapi kebutuhan energinya rendaaah banget. Sehingga bisa bertahan tetap hidup sampai 14-18 bulan meskipun tanpa makan.

Karena gak perlu masukin makanan, berarti jadi bisa kita banyakin mikrobianya.

Muncul tantangan baru.

Bagaimana caranya agar ketika diaplikasikan nanti, mikrobia-mikrobia itu bisa SEGERA sadar. Siuman. Dan bisa LANGSUNG fit. Bugar. Untuk diterjunkan ke lahan.

Mengapa itu perlu dipikirkan?

Karena lahan kita sudah terlanjur banyak yang rusak. Akibat banyaknya residu kimia.

Di dalam RedShield sebenarnya juga sudah ada mikrobia yang sanggup melahap residu kimia itu dan merubahnya menjadi bentuk yang aman dan/atau malah bermanfaat bagi tanaman. Yaitu ketika mikrobia tersebut nanti sudah berada dalam keadaan bugar, vitalitas tinggi.

Tapi jumlah residu kimia yang ada sudah sedemikian tinggi, dan akan menjadi sangat mematikan bagi mikrobia yang kondisinya masih dalam keadaan mati suri. Atau sudah sadar/siuman, tapi belum benar-benar fit.

Mikrobia butuh nutrisi spesial yang bisa dengan cepat mengembalikan kesadaran dan membangkitkan keperkasaan mereka. Buat kita bisa jadi itu ibarat seporsi tongseng kambing spesial yang bebas jeroan, dan dimakan tanpa nasi. Hehehe…

So dengan demikian, RedShield pun kita pisah menjadi dua. Dipisah antara mikrobia dan nutrisinya (nutrisi spesial yang dibutuhkan oleh mikrobia).

Nah, karena kenyataannya nutrisi tersebut nanti bakal ikut teraplikasikan ke tanaman, maka kita buatlah sekalian dua variannya. Yang cocok untuk tanaman saat dalam fase vegetatif, dan yang cocok untuk tanaman saat dalam fase generatif.

Botol yang isinya mikrobia, kita beri label RedShield Hayati.

Dan yang isinya nutrisi, ada yang kita beri label RedShield Vegetatif dan ada yang kita beri label RedShield Generatif.

Yang isinya nutrisi, nutrisinya bukan hanya bermanfaat bagi mikrobia, tapi sekaligus juga saaangat bermanfaat bagi tanaman. Sambil menyelam, minum air.

Bahkan, bagi kalangan petani pragmatis, RedShield Vegetatif dan RedShield Generatif tersebut dapat diaplikasikan sebagai pupuk daun (pupuk via daun).

Sebagai pupuk via daun, RedShield Vegetatif dan RedShield Generatif tersebut bisa dikategorikan ke dalam pupuk daun atau pupuk cair yang premium. Super. Istimewa. Sangat bagus. Atau apapun istilahnya.

“Lalu, yang mana yang saya gunakan?”

Terserah Anda.

Disesuaikan saja. Anda itu petani pragmatis, atau petani idealis?

Atau… Problem yang Anda hadapi itu membutuhkan solusi yang pragmatis atau solusi yang idealis?

Bila pragmatis, Anda bisa gunakan RedShield Vegetatif atau RedShield Generatif, sesuai fase tanaman Anda.

Bila idealis, maka Anda perlu gunakan keduanya. RedShield Hayati bersamaan dengan RedShield Vegetatif atau RedShield Generatif (sesuai fase tanaman Anda). [YWA]

Info Produk

RedShield Hayati Padi